Pandeglang (ANTARA News) - Sekitar 1.500 orang warga Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, Minggu, terlibat dalam penanaman pohon di Gunung Polosari dalam upaya menghijaukan kembali kawasan tersebut.
Warga yang ikut dalam penanaman itu berasal dari berbagai kalangan seperti pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP), Madrasah Tsnamiwiyah (MTs), Sekolah Menengah Atas (SMA0, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), pemuda, para pejabat dan masyarakat dengan dipimpin Bupati Pandeglang Erwan Kurtubi.
Berbagai jenis tanaman keras yang ditanam dalam kegiatan reboisasi gabungan Gunung Pulosari tersebut di antaranya melinjo da manglid. Aksi penanaman tersebut dilakukan atas kerja sama pemerintah daerah dengan Gerakan Pemuda Pencinta Lingkungan (GPPL).
Ketua GPPL Dayat Hidayat menjelaskan, dalam kegiatan tersebut sebanyak 8.500 batang pohon di tanam pada kawasan Gunung Polosari yang mengalami kerusakan.
"Dari total bibit pohon yang ditanam itu, sebanyak 5.000 batang di antaranya merupakan bantuan dari Dinas Kehutanan Kabupaten Pandeglang dan 3.500 batang sisanya swadaya masyarakat Kecamatan Saketi dan Cisata," katanya.
Bupati Pandeglang Erwan Kutubi menjelaskan, kegiatan penanaman itu selain untuk meningkatkan kualitas lingkungan juga mencegah terjadinya bencana alam terutama longsor dan banjir.
"Kalau kawasan gunung tidak gundul pasti tidak akan terjadi longsor, jadi kegiatan penanaman ini memang sangat berguna selain menghijaukan kembali hutan juga mencegah terjadinya bencana," ujarnya.
Selain itu, kata dia, melalui penanaman itu juga bisa mempertahankan status Gunung Pulosari sebagai daerah resapan air sehingga ketersediaan air di daerah tersebut bisa terus dipertahankan.
"Dalam kehidupan ini kita sangat tergantung dengan air. Supaya ketersediaan air terus terjaga mari kita semua menjaga sumber resapannya dan di antaranya Gunung Pulosari ini," ujarnya.
Ia juga berharap agar kegiatan reboisasi gabungan tersebut menjadi contoh bagi masyarakat untuk terus melaksanakan penanaman pohon di manapun baik di areal perkebunan maupun di sekitar tempat tinggalnya.
Penanaman pohon untuk mengembalikan dan melestarikan lingkungan, menurut Erwan, saat ini menjadi sangat penting setelah diberbagai titik terjadi penurunan kualitas lingkungan akibat perambahan dan pembalakan liar.(*)
Warga yang ikut dalam penanaman itu berasal dari berbagai kalangan seperti pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP), Madrasah Tsnamiwiyah (MTs), Sekolah Menengah Atas (SMA0, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), pemuda, para pejabat dan masyarakat dengan dipimpin Bupati Pandeglang Erwan Kurtubi.
Berbagai jenis tanaman keras yang ditanam dalam kegiatan reboisasi gabungan Gunung Pulosari tersebut di antaranya melinjo da manglid. Aksi penanaman tersebut dilakukan atas kerja sama pemerintah daerah dengan Gerakan Pemuda Pencinta Lingkungan (GPPL).
Ketua GPPL Dayat Hidayat menjelaskan, dalam kegiatan tersebut sebanyak 8.500 batang pohon di tanam pada kawasan Gunung Polosari yang mengalami kerusakan.
"Dari total bibit pohon yang ditanam itu, sebanyak 5.000 batang di antaranya merupakan bantuan dari Dinas Kehutanan Kabupaten Pandeglang dan 3.500 batang sisanya swadaya masyarakat Kecamatan Saketi dan Cisata," katanya.
Bupati Pandeglang Erwan Kutubi menjelaskan, kegiatan penanaman itu selain untuk meningkatkan kualitas lingkungan juga mencegah terjadinya bencana alam terutama longsor dan banjir.
"Kalau kawasan gunung tidak gundul pasti tidak akan terjadi longsor, jadi kegiatan penanaman ini memang sangat berguna selain menghijaukan kembali hutan juga mencegah terjadinya bencana," ujarnya.
Selain itu, kata dia, melalui penanaman itu juga bisa mempertahankan status Gunung Pulosari sebagai daerah resapan air sehingga ketersediaan air di daerah tersebut bisa terus dipertahankan.
"Dalam kehidupan ini kita sangat tergantung dengan air. Supaya ketersediaan air terus terjaga mari kita semua menjaga sumber resapannya dan di antaranya Gunung Pulosari ini," ujarnya.
Ia juga berharap agar kegiatan reboisasi gabungan tersebut menjadi contoh bagi masyarakat untuk terus melaksanakan penanaman pohon di manapun baik di areal perkebunan maupun di sekitar tempat tinggalnya.
Penanaman pohon untuk mengembalikan dan melestarikan lingkungan, menurut Erwan, saat ini menjadi sangat penting setelah diberbagai titik terjadi penurunan kualitas lingkungan akibat perambahan dan pembalakan liar.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar